Oleh
Weni Lauwdy Ratana
Resital
telah jelma sunyi
iramanya
yang pondik
mengirama
setabuh hati yang galau
“Riak babur
dari sepasang bola mata indah,
adalah
kenangan biru yang berdebu!”
Giris
mengiris bagai violin
senandung
jadi pongah
satu-satu
tercacah
cinta,
hanya patronase
dalam
birama lawas
Di
sini, bilangan rindu
tak lagi
jamah hati
: sebab
kau, dan senandung
telah
berlalu bersama angin
No comments:
Post a Comment