![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Bank
Indonesia melalui Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulawesi, Maluku, dan Papua
(Sulampua) memaparkan kinerja perbankan dan asetnya. Masing-masing per Januari 2013
lalu, tercatat sebesar Rp 89,45 triliun atau tumbuh sebesar 15,31 persen (yoy)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 77,57 triliun.
Pertumbuhan aset terbesar terjadi pada kelompok Bank Swasta Nasional diikuti
Bank Pemerintah dan Bank Asing Campuran, di mana masing-masing tumbuh sebesar
19,06 persen (yoy), 12, 90 persen (yoy), dan 5,28 persen (yoy).
Kepala
Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Suhaedi saat ditemui di kantornya, Lt
4 Gedung BI, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Senin (3/3)
mengatakan
untuk komposisi terbesar aset Perbankan di Sulsel didominasi oleh kelompok Bank
Pemerintah (57,74 persen), disusul Bank Swasta Nasional (41,52 persen), dan
Bank Asing Campuran (0,73 persen).
“Sedangkan
untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Sulsel, per Januari 2013 sebesar Rp
58,74 triliun atau tumbuh sebesar 12,23 persen (yoy) dari sebelumnya yang hanya
Rp 52,33 triliun. Sementara, pertumbuhan DPK terbesar adalah deposito, giro,
dan tabungan di mana masing-masing tumbuh sebesar 18,73 (yoy), 12,91 persen
(yoy) dan 8,85 persen (yoy). Komposisi DPK terbesar masih didominasi oleh
tabungan 57,81 persen, adapun deposito dan giro masing-masing berkontribusi
sebesar 28,69 persen dan 13,51 persen dari total DPK perbankan di Sulsel,”
terangnya.
Lebih
lanjut, Suhaedi memaparkan untuk kredit di Sulsel per Januari 2014 sebesar
14,70 persen (yoy) atau meningkat dari Rp 69,02 triliun di 2013 menjadi Rp
79,17 triliun di Januari 2014. Sedangkan untuk kredit konsumtif yang terbesar
adalah konsumsi rumah tangga, lalu diikuti kredit pemilikan rumah (KPR) dan
kendaraan bermotor, masing-masing tumbuh sebesar 35,20 persen (yoy), 28,31 persen
(yoy), dan 7,01 persen (yoy).
“Kredit
perlengkapan dan multiguna mengalami pertumbuhan negatif, yakni 26,30 persen
(yoy) dan 6,18 persen (yoy). Konsumsi terbesar disumbang oleh kredit pemilikan
rumah (KPR),” tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment