![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Hari
Valantine yang merupakan hari kasih sayang atau hari tukar kado yang jatuh pada
14 Februari, merupakan rutinitas sebagian kalangan muda-mudi yang
berpacaran memberikan keuntungan
tersendiri bagi penjual pernak-pernik Valentine.
Salah
seorang karyawan Toko City One, Anggi, saat ditemui di tokonya, Jalan
Lasinrang, Makassar, Senin (3/2/2014), mengatakan bahwa lonjakan jumlah pembeli
menjelang Valentine tahun ini mencapai 50-70 persen dibandikan pada hari
biasanya. “Kebanyakan pembeli adalah kaum muda-mudi yang ingin merayakan hari
kasih sayang bersama pasangannya,” ungkapnya.
Lonjakan
ini jelas memberikan keuntungan tersendiri bagi pemilik toko. Dalam momentum
seperti ini, barang yang menjadi incaran pembeli kebanyakan boneka, bunga, dan
coklat. Menurut Anggi, kesemua barang-barang incaran pembeli adalah simbol
kasih sayang.
Diterangkan, meski permintaan pembeli untuk
barang berupa boneka dan bunga melonjak di tokonya, tetapi pihaknya tetap
mematok harga normal lazimnya hari biasa. “Kami tidak menaikkan harga meskipun
permintaan melonjak jelang Valentine,” ujarnya.
Adapun
harga-harga yang ditawarkan di tokonya bervariasi, tergantung jenis atau item
yang ingin dibeli oleh pelanggan. “Boneka yang kami sediakan dibanderol mulai
Rp 35 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Biasanya, tergantung besar atau kecilnya
boneka,” paparnya.
Dijelaskan,
begitu pula dengan bunga yang dijualnya semuanya tergantung terhadap ukurannya,
di mana per satuannya dibanderol antara Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu. Selain
itu, khusus di bulan Valentine (Februari), tokonya juga menjual aneka coklat.
“Di
Februari ini kami menyediakan coklat. Sebenarnya, ini barang musiman saja di
toko kami. Harganya bervariasi, dari Rp 26 ribu hingga Rp 60 ribu, tergantung
ukuran coklatnya,” urainya.
Sementara
itu, salah seorang karyawan lainnya di Toko City One, Resky, mengungkapkan,
dengan melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pembeli mulai ramai seminggu
menjelang hari “H”, apalagi ketika detik-detik hari H seperti pada 11-13
Februari.
“Untuk
barang yang terjual, dalam sehari bisa keluar 15 macam boneka dan untuk jenis
coklat serta bunga dalam sehari bisa keluar sekitar 20 buah, karena kebanyakan
pembeli membeli bunga sekaligus dipaketkan dengan coklatnya,” bebernya.
Resky menambahkan, kuantitas lonjakan pembeli
di bulan kasih sayang ini hampir terjadi setiap tahun, hanya saja tren
pembelian jenis barang yang berbeda. “Tiap tahun jenis pembelian barang berbeda.
Tahun lalu, boneka jauh lebih banyak diminati ketimbang pernak-pernik,”
paparnya.
Selain
boneka, barang lain yang diminati adalah bunga dan coklat. Beberapa jenis
pernak-pernik lain yang juga diburu adalah bingkai foto dan kotak musik yang
dijadikan simbol kasih sayang.
“Tahun
lalu, penjualan untuk bingkai foto lumayan, di mana bisa terjual lebih 10 item,
begitu juga dengan kotak musik. Untuk bingkai foto, harganya mulai Rp 35 ribu
hingga Rp 95 ribu. Sedangkan kotak musik, harganya mulai Rp 75 ribu hingga Rp
185 ribu,” paparnya.
Menurut
Resky, penjualan di awal Februari belum terlihat bergejolak dan masih normal
saja. “Ya, karena memang biasanya pembeli mulai banyak di sekitar 8 Februari,
hingga hari ‘H’ di 14 Februari,” runutnya.
Terkait
omset, Resky enggan menyebutkan namun diakuinya jika keuntungan tokonya memang
meningkat, dan hal itu terlihat dari banyaknya pembeli yang menyerbu suvenir
serta pernak-pernik yang dijual di tokonya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment