![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Menjadikan
pendidikan sebagai skala prioritas yang mesti dikembangkan merupakan hal yang
baik untuk menunjang perkembangan ekonomi secara umum. Ini diharapkan mampu
menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang dapat bersaing dan menjadi
perkembangan pada wilayah pendidikan itu sendiri.
Kepala
Dinas Pendidikan Kota Makassar, Mahmud BM mengatakan, perkembangan pendidikan
untuk Kota Makassar di lima tahun terakhir telah memperlihatkan hasil yang
baik, di mana perkembangan ini dilihat dari segi prestasi ujian yang memuaskan.
“Indikator
persentase kelulusan dari tahun ke tahun meningkat, dari 20 persen yang tidak
lulus mencapai 90 persen, bahkan data terakhir 99 persen yang lulus. Indikator
berikutnya dilihat dari nilai hasil Ujian Nasioal (UN) yang juga mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, di mana sebelumnya perolehan nilai ada di
rata-rata tujuh, sekarang sudah bisa mencapai rata-rata 7,6,” ungkapnya saat
ditemui di kantornya, Jalan Hertasning Timur, Makassar, Kamis (30/1/2014) pagi.
Mahmud
mengungkapkan, kemajuan pendidikan di Kota Makassar tidak terlepas dari
perkembangan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan sampai sekarang ini.
Ini dapat ditakar dari kondisi Sekolah Dasar (SD) yang bagus telah mencapai 75
persen di mana dulunya hanya 40 persen.
“Kondisi
SD yang bagus tersebut karena setiap tahunnya dilakukan perbaikan. Selanjutnya,
untuk tingkatan SMP dan SMA, rata-rata kondisinya juga sudah baik. Hanya saja
bermasalah pada daya tampung, di mana daya tampung di SMA sendiri setiap
tahunnya, untuk kelas satu baru 9.500, sementara anak yang lulus dari SMP
mencapai 21 ribu. Ini berarti, ada 11 ribu yang tidak bisa tertampung. Sehingga
kita selalu menambah Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah agar daya tampung
lulusan SMP masuk SMA dan SMK bisa bertambah setiap saat,” jelasnya.
Lebih
lanjut Mahmud menjelaskan, jumlah sekolah yang ada di Makassar, khususnya Taman
Kanak-kanak (TK) negeri dan swasta, berkisar 432 unit. Selanjutnya, SD negeri
ada 367 unit dan swasta 95 unit. Sedangkan SMP negeri ada 45 unit dan SMA
negeri ada 22 unit, dan swasta sebanyak 90 unit dan SMK negeri ada sembilan
unit dan swasta ada delapan unit.
“Selain
jumlah sekolah, jumlah pelajar di tingkat Makassar juga bertambah di mana
secara keseluruhan siswa SD sebanyak 145 ribu siwa, SMP kurang lebih 60 ribu
siswa, serta SMA dan SMK sebanyak 55 ribu siswa. Ini jelas merupakan loncatan
yang positif dalam sektor pendidikan,” terangnya.
Mahmud
mengutarakan, terkait perkembangan siswa yang putus sekolah, data terakhir yang
diperoleh terdapat banyak siswa yang putus sekolah di tingkat SMA yang mencapai
0,5 persen, sedangkan angka transisi tahun lalu di mana siswa yang lulus SMP
tidak lanjut ke SMA mencapai 20 persen. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment