Pasar
Malam “Jappa Jokka” Cap Go Meh 2014
Upaya
Menarik Wisatawan ke Kota Makassar
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Upaya
Dinas Pariwisata Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk mengembangkan
pariwisata di Kota Daeng, yang dilakukan dengan menggelar berbagai kegiatan
menarik, tampaknya mulai membuahkan hasil. Bekerja sama dengan Paguyuban Sosial
Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel, Perwakilan Umat Buddha Indonesia
(Walubi) Sulsel, dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Islam Tionghoa
Indonesia (PITI) Sulsel, instansi pelat merah ini sukses mengadakan acara
bertajuk “Jappa Jokka Cap Go Meh Imlek 2014” di daerah Pecinan, Jalan Sulawesi,
Makassar, Jumat (14/2/2014).
Acara
sendiri merupakan rangkaian pamungkas hari raya Imlek 2565 yang dimulai pada 31
Januari lalu, sekaligus menutup tahun baru masyarakat Tionghoa yang kebetulan
bertepatan dengan Valentine.
Dari
pantauan KATA HATIKU saat menyusuri tempat penyelenggaraan acara Jappa Jokka
Cap Go Meh 2014 ini, sejak pukul 18.30 Wita, area Pecinan, khususnya di Jalan
Sulawesi sudah sangat ramai dan dipadati masyarakat yang hendak menonton
berbagai jenis atraksi yang disuguhkan oleh pihak panitia pelaksana dari Event
Organizer (EO) Vihara Girinaga seperti pentas seni di panggung terbuka, barongsai,
tari-tarian, kuis dan games kepada penonton, peluncuran kembang api, ritual
Imlek, dan masih banyak lagi acara lainnya. Selain warga dari Kota Makassar dan
sekitarnya, acara juga tampak ramai dikunjungi oleh ekspatriat dan beberapa
wisatawan dari mancanegara.
Acara
yang berlangsung hingga pukul 24.00 Wita tersebut diwarnai hujan gerimis, akan
tetapi hal ini tak menyurutkan masyarakat yang hendak merayakan atau
menyaksikan pasar malam rakyat yang sudah berlangsung rutin setiap tahun baru
Imlek di Makassar ini. Tidak kurang seratus tenda di sisi kiri dan kanan Jalan
Sulawesi sudah berdiri sejak pagi sebelum acara. Tenda-tenda tersebut diisi
berbagai macam jualan seperti kuliner, merchandise, elektronik, sepeda motor
(otomotif), busana, sampai mainan anak-anak.
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Beberapa
pengusaha memanfaatkan pasar malam rakyat ini dengan menggelar program menarik.
Di salah satu tenda atau stan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hasamitra
misalnya, menggelar acara “Lucky Angpau” kepada masyarakat yang datang
menyaksikan acara, khususnya terhadap mereka yang membuka rekening di stan BPR
Hasamitra, di mana mereka dapat memetik satu angpau yang berisi hadiah-hadiah
menarik. Selain itu, bagi para nasabah BPR Hasmitra juga mendapat kesempatan
memetik angpau yang digantungkan di pohon “Yang Liu” apabila mereka menunjukkan
buku tabungan BPR Hasamitranya.
“Bagi-bagi
angpau ini merupakan apresiasi kami terhadap nasabah BPR Hasamitra. Kebetulan
momennya tepat di pengujung hari raya Imlek, selain datang menyaksikan acara di
Jappa Jokka Cap Go Meh ini, mereka pun bisa mendapatkan angpau dari kami,”
demikian diungkapkan salah seorang karyawan BPR Hasamitra yang enggan dikutip
namanya.
Adapun
di tenda-tenda kuliner tak kalah ramai dan menariknya. Di Happy Veg misalnya,
pengunjung yang ingin membeli menu vegetarian pun terlihat antre. “Kami menjual
menu-menu vegetarian. Makanan nondaging yang kami jual tak kalah lezatnya
dengan makanan yang terbuat dari daging karena rasanya hampir sama, cuma
bahannya saja yang beda, di mana kami menggunakan bahan-bahan alami yang sehat
seperti sayur-sayuran,” ujar salah seorang karyawan Happy Veg, Renny.
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Acara
sendiri tidak hanya diisi oleh komunal Tionghoa, tetapi juga diisi oleh
komunitas-komunitas lokal lain seperti biduan dangdut, akapela dari kelompok musik
indie, dan lainnya. “Meski acara ini bernuansa Tionghoa, namun beberapa pengisi
acara dilakukan oleh komunitas lokal. Dari Vihara Girinaga sendiri, kami
menampilkan banyak atraksi, di antaranya barongsai, penyanyi cilik, tari-tarian
tradisional dan kontemporer, dan beberapa pentas lainnya,” ungkap Ketua EO
Vihara Girinaga, Roy Ruslim saat ditemui di sela acara.
Meski
terlambat menghadiri acara lantaran datang di saat pengujung acara, Wali Kota
Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang tampak bersama istrinya, Aliyah Mustika
Ilham A Sirajuddin, Ketua Walubi Sulsel Yonggris Lao, dan Kapolresta Pelabuhan
AKBP Wisnu Bhuddya, tetap menyampaikan apresiasinya yang mendalam terhadap
acara ini.
“Saya
berterima kasih kepada saudara-saudara dari Makassar Tionghoa karena acara ini
dapat berjalan dengan damai dan lancar. Memang, harapan kami sedari dulu adalah turut menciptakan kedamaian dengan
menghilangkan sekat-sekat,” ujarnya saat menyempatkan diri untuk memberi kata
sambutan sekaligus menutup acara Jappa Jokka Cap Go Meh 2014.
Menurutnya,
selama sembilan tahun dirinya memimpin Makassar, yang ia pikirkan adalah
bagaimana membangun sebuah “rumah besar” tanpa sekat, dan rumah itu bernama
Makassar.
“Nah,
sekarang tidak ada lagi yang namanya orang Tionghoa, Bugis, Makassar, atau
Jawa. Tetapi yang adalah adalah warga Makassar
Tionghoa, Makassar Bugis, dan Makassar Jawa,” tandasnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment