![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Salah
satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang ada di Makassar, JILC mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan melahirkan
banyak alumni siswa berprestasi, yang mampu menghadapi Ujian Nasional (UN) dan
mampu tembus ke Perguruan Tinggi (PT).
Wakil
Direktur JILC, Muhammad Awaluddin mengungkapkan, perkembangan yang telah diraih
JILC tidak terlepas dari usaha dan kerja keras beberapa staf, karyawan, dan
para mentor yang sudah memberikan bimbingan maksimal kepada para siswa.
“Dengan
menjaga kepercayaan masyarakat dan terus mengembangkan kualitas terbaik bagi
para siswa, kami yakin JILC semakin diminati oleh para siswa,” tuturnya saat
disambangi Bisnis Sulawesi di Kantor Pusat JILC, Jalan HOS Cokroaminoto,
Makassar, Kamis, (30/1/2014).
Awaluddin
menambahkan, yang menjadi prioritas utama lembaga bimbingan ini adalah
bagaimana pihaknya bisa membantu siswa dalam menghadapi UN, dan mengantar siswa
agar dapat tembus ke Perguruan Tinggi favorit mereka.
“Nah,
ini terbuki dengan adanya alumni JILC yang bisa masuk di Perguruan Tinggi
favorit yang ada di Makassar seperti Universitas (Unhas), Universitas Muslim
Indonesia (UMI), dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh), yang merupakan hasil
dari survei kami tiap tahunnya,” ungkapnya.
Perkembangan
yang diraih JILC, sebutnya juga terlihat dari banyaknya jumlah cabang dan siswa
yang dimiliki. JILC yang terbentuk pada 1992, yang awalnya hanya memiliki satu
kantor sekarang mengepakkan sayap dengan membuka 23 kantor cabang untuk area
Makassar, Gowa, dan Maros. Adapun untuk daerah Sulawesi, secara keseluruhan
mencapai 35 Cabang.
“Hampir
tiap tahun lembaga kami membuka cabang. Tahun lalu, JILC membuka dua cabang di
wilayah Makassar, sedangkan tahun ini rencananya akan dibuka satu cabang lagi,”
ungkapnya.
Selain
itu, Awaluddin mengatakan jika melihat perkembangan jumlah siswa JILS yang
mencapai 10 ribu orang setiap tahunnya di Makassar, Gowa, dan Maros, ini
mengindikasikan peningkatan positif yang telah diraih pihaknya.
“Untuk
bulan (Januari) ini saja, sudah ada 240 siswa baru di wilayah Makassar,”
bebernya.
Sukses
yang telah diraih JILC tidak lepas dari kendala yang dihadapi, apalagi lembaga
yang dibawahinya tersebut merupakan lembaga pendidikan nonformal yang independen.
Kerugian dan masa-masa sulit yang dirasakan di awal berdirinya JILS cukup
banyak, di mana lembaga ini sempat mengalami pasang-surut di tahun pertama
sampai di tahun kelima awal terbentuknya.
“Kami
sudah mengalami masa-masa sulit selama lima tahun, baik sektor finansial maupun
sarana dan prasarana yang dulunya sangat terbatas. Namun, peningkatan itu mulai
terasa sejak memasuki tahun keenam hingga sekarang ini,” ungkapnya.
Terkait
laba yang cukup signifikan dari bisnis lembaga pendidikan yang telah dikelola
dengan baik oleh pihaknya, rata-rata keuntungan itu diperoleh dari bertambahnya
jumlah pendaftar.
“Sebagian
keuntungan kami alokasikan untuk menambah sarana dan prasarana di JILS, di mana
ini juga terlihat dari fasilitas-fasilitas representatif yang disuguhkan JILS
untuk proses pembelajaran,” tandasnya. (Chaerani Arief/blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment