![]() |
Foto: Istimewa |
Investasi emas kini
tak lagi lagi didominasi oleh segelintir kalangan berpenghasilan tinggi
saja.Tren investasi emas makin meluas hingga kalangan menengah ke bawah yang
notabene berpenghasilan pas-pasan.
Dalam catatan PT
Pegadaian (Persero) Kanwil VI, sepanjang 2012 lalu saja, total nilai penjualan
emas murni, baik tunai maupun kredit, mengalami peningkatan tajam hingga
200-300 persen. Malah, pada 2011, Pegadaian berhasil mengumpulkan hasil
penjualan emasnya sebanyak Rp 40 miliar.
Sementara di 2012,
jumlahnya sudah jauh membengkak melampaui angka itu. Berdasarkan keterangan
Manager Bisnis PT Pegadaian (Persero), Didik Suharyogi, kala itu, jumlah
penjualan hingga laporan September 2012 sebanyak Rp 100 miliar. Memang optimismenya
terbukti, hingga akhir 2012 lalu aset bertambah Rp 20 miliar sesuai target
2012, yakni Rp 120 miliar.
Bahkan penghasilan
dari jenis usaha lain Pegadaian ini mengalahkan usaha utamanya, gadai itu
sendiri. Apa yang berhasil dicapai oleh Pegadaian itu bisa menjadi salah satu
gambaran bagaimana minat masyarakat kian melirik emas sebagai aset
investasi.
Di sisi lain, animo
masyarakat meningkat ternyata juga diimbangi dengan berbagai kemudahan
kepemilikan emas. Masyarakat kini yang ingin memiliki emas sebagai investasi
tak perlu lagi uang tunai, tetapi cukup mencicilnya di bank-bank Syariah atau
pun di Pegadaian. Pegadaian misalnya punya produk “Mulia” yang telah berjalan
sejak 2009. Sementara lainnya, PT Bank Danamon Syariah punya Solusi Emas.
![]() |
Grafis: Effendy Wongso |
Intinya, impian orang
yang berpenghasilan rendah atau pas-pasan untuk bisa berinvestasi emas menjadi
terbantu. Serbuan promosi dan berbagai informasi-informasi seputar keuntungan
investasi emas begitu persuasif sehingga kalangan berpenghasilan pas-pasan
seolah tak sanggup menolak kilau si Kinclong ini. Dampaknya, investasi yang
justru seharusnya menguntungkan menjadi bumerang bagi kalangan mayoritas tersebut.
Lembaga-lembaga yang
memberikan pembiayaan kepemilikan emas harus memberikan informasi terkait risiko
untung rugi di balik investasi emas. Sejumlah pengamat mengungkapkan, konsumen
juga berhak mengetahui untung-rugi dan risiko apabila konsumen membeli emas
dengan cara mencicil.
Oleh karena itu,
investasi emas yang tengah tren dan berkembang luas di masyarakat harus
diimbangi dengan informasi yang seimbang. Ini menjadi bagian dari pendidikan
kepada masyarakat untuk menciptakan iklim investasi yang sehat. Investasi yang
sehat akan melahirkan ekonomi masyarakat yang kuat.
Dengan demikian, kalau
dibilang investasi emas menguntungkan, itu “iya”. Akan tetapi, setiap jenis
investasi apapun itu punya tingkat risiko yang berbeda
sesuai dengan kondisi dan situasi. Oleh karena sikap bijaksana harus
dikedepankan dalam memutuskan berinvestasi. Selamat berinvestasi!
(blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment