![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Menyusul
erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, pukul 22.50 Wib, Kamis
(13/2/2014), PT Garuda Indonesia
membatalkan semua penerbangan untuk rute Makassar-Surabaya. Hal tersebut
diungkapkan oleh Vice President East Indonesia Region IV PT Garuda Indonesia,
Rosyinah Manaf di Resto Makassar Suki, Jalan Bali, Makassar, Jumat (14/2/2014).
Pertemuan
dengan sejumlah wartawan di Makassar terkait rilis rute baru Jakarta-Merauke
yang resmi mengudara pada 27 Februari 2014, juga menyampaikan pesan pembatalan
untuk sementara penerbangan pelat merah tersebut.
Dikatakan,
seluruh penerbangan rute Makassar-Surabaya untuk sementara semuanya dibatalkan.
“Nah, bagi penumpang yang telah beli tiket Garuda, kami akan mengembalikan uang
tersebut dengan utuh,” ujarnya.
Rosyinah
yang tampak didampingi oleh Marketing and Sales Manager PT Garuda Indonesia Brand Officee Makassar, I
Wayan Supatrayasa, mengatakan bahwa sebelumnya pembatalan telah dikonfirmasi
begitu debu vulkanik menghujani area-area tujuan penerbangan Garuda Indonesia
tidak lama setelah Gunung Kelud meletus.
“Melalui
manajemen Garuda semalam, pembatalan tersebut sudah diinformasikan secara
nasional di sejumlah daerah, di antaranya Bandara Djuanda Surabaya. Pembatalan
tersebut menyusul status darurat erupsi Gunung Kelud yang saat ini terjadi di
daerah sekitarnya,” paparnya.
Rosyinah
menambahkan, sebelumnya pihaknya juga sudah mengedarkan pemberitahuan
pembatalan penerbangan ke Surabaya dan Makassar. “Ya, tetapi daerah lain juga
sama, sudah diberitahu,” bebernya.
Terkait
kerugian akibat pembatalan ke hampir semua area penerbangan yang terkena dampak
erupsi Gunung Kelud, wanita yang telah bekerja selama 27 tahun di PT Garuda
Indonesia mengatakan bahwa posisi pihaknya saat ini mengalami “force majoure”.
Ini berarti semua maskapai penerbangan, tidak hanya Garuda, akan kena dampak
dari kerugian ini.
“Pasti
semua maskapai penerbangan mengalami kerugian, tetapi ini kan force majoure,
bencana alam yang tidak disangka-sangka dan di luar perhitungan, jadi bukan
hanya kami yang mengalami (kerugian) namun semua maskapai penerbangan,”
ungkapnya.
Rosyinah
menjelaskan, aturan (teknis) dalam penerbangan, saat mengudara dan saat
pendaratan minimum jarak pandang awak pesawat harus seribu meter, akan tetapi
saat ini jarak pandang tersebut tak sampai 500 meter. Oleh karena itu, terpaksa
bandara harus ditutup.
Sementara itu, Marketing and Sales
Manager PT Garuda Indonesia Brand
Officee Makassar, I Wayan Supatrayasa, menginformasikan bahwa untuk penerbangan
sejak pagi, Jumat (14/2/2014), pihaknya telah membatalkan semua penerbangan
yang akan menuju Surabaya.
“Ada
81 penumpang pada penerbangan pagi yang kami batalkan keberangkatannya.
Sementara dari data yang kami catat, untuk sore harinya ada 141 penumpang yang
juga kami batalkan keberangkatannya,” terang Wayan.
(blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment