Berdayakan
“Industri Lorong”, Danny Pomanto Adakan Sosialisasi
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Sejak
resmi terpilih sebagai Wali Kota Makassar Terpilih Periode 2014-2019 pada 2013
lalu, Mohammad Ramdhan atau yang lebih dikenal dengan nama Danny Pomanto (DP)
semakin populer di masyarakat Kota Daeng. Kontribusi idenya dalam pembangunan Anjungan
Pantai Losari merupakan salah satu dari sekian banyak karyanya dalam dunia
arsitektur, baik lokal maupun regional yang ikut mengangkat pamor pembangunan dan pariwisata di Kota Makassar.
Danny
menuturkan, resolusinya pada tahun-tahun kepemimpinannya adalah ingin memajukan
Makassar sebagai lokomotif bisnis, perdagangan, dan pariwisata di kawasan timur
Indonesia (KTI).Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui Bisnis Sulawesi di Rumah
Makan Enak-enak, Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kamis (30/1/2014) lalu.
Menurutnya,
rekonstruksi nasib rakyat adalah dengan jalan memperbaiki nasib yang masih di
bawah standar kemiskinan. Dari apa yang didalaminya selama ini, ia mengutarakan
desain atau masterplan yang bisa memperbaiki nasib rakyat adalah dengan
mengurangi pengangguran. Pasalnya, semuanya berpusat dari pekerjaan. Jika
masyarakat sudah terpenuhi pekerjaannya, tingkat pengangguran otomatis akan
berkurang.
Berdayakan
“Industri Lorong”
Salah
satu program yang akan dicanangkan Danny dalam masa pemerintahannya adalah
memberdayakan “industri lorong”. Industri yang dimaksud adalah memberdayakan
sumber daya manusia (SDM) yang bermukim di dalam lorong-lorong kota di Makassar
untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang positif.
Kegiatan
tersebut akan mengajak masyarakat di sana untuk memulai usaha kreatif seperti
kerajinan pembuatan tas dan kantong. Dari industri itulah akan menghasilkan
pendapatan bagi masyarakat yang bermukim di dalam lorong yang selama ini
terkesan “pasif”. Untuk itulah, pihaknya sudah mengadakan sosialisasi
pemberdayaan SDM yang bermukim dalam lorong-lorong yang ada di Makassar.
“Saya
akan memberdayakan ‘industri lorong’, di mana industri ini dapat menghasilkan
produk kerajinan yang dapat dijual, seperti pembuatan tas dan kantongan. Setiap
hari warga yang bermukim di lorong-lorong tersebut akan memproduksi 500 lembar tas
dan kantongan. Untuk ini akan kami berikan pelatihan gratis,” sebutnya.
Benahi
Kawasan Kumuh
Selain
akan membemberdayakan industri lorong, Danny juga akan membenahi kawasan kumuh
di Makassar. “Selanjutnya, saya akan membuat rumah kota murah di kawasan kumuh.
Meningkatkan kesejahteraan mereka yang bermukim di kawasan kumuh dengan evaluasi
kelayakan huni bagi masyarakat yang bemukim di kawasan tersebut,” bebernya.
Menurut
arsitektur dan perancang bangunan yang namanya sudah “go international” ini, Makassar
saat ini juga butuh transportasi publik. Pasalnya, untuk menumbuhkan perekonomian
masyarakat, transportasi publik yang ideal dan mumpuni sangat dibutuhkan.
Tugas
lain yang mendesak baginya adalah membangun sejumlah proyek di Makassar. Salah
satunya adalah Center Point Indonesia (CPI). “Kalau CPI selesai dibangun, maka
akan berimbas pada sektor ekonomi. Sebagai contoh, Losari saat ini sudah
berkontribusi banyak bagi warga di sekitarnya,” paparnya. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment