![]() |
Foto: Pribadi |
Memang
beberapa tahun ini, behel menjadi gaya hidup tersendiri terutama untuk kalangan
muda. Perubahan ini terjadi karena meningkatnya perhatian masyarakat terhadap
estetika penampilantermasuk saat sedang tersenyum. Kepada KATA HATIKU, dokter
spesialis perawatan kawat gigi ini mengungkap bahwa behel semakin populer
setelah para artis juga menggunakannya.
“Selama
ini orang hanya memperhatikan kondisi wajah dan penampilan yang fashionable,
namun ketika tersenyum ternyata giginya tidak menunjang. Makanya, masyarakat
semakin memperhatikan bagaimana penampilan yang terbaik itu,” papar Eddy
Heryanto Habar, dokter gigi alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar saat
ditemui belum lama ini di ruang praktiknya, Klinik Dentamedica Care Centre, Jalan
AP Pettarani, Makassar.
Menurutnya,
awal kepopuleran behel ketika beberapa artis di Tanah Airu sudah mulai ramai menggunakan
behel, apalagi dipopulerkan melalui media massa yang menayangkannya.
Lebih
lanjut, Eddy memaparkan bahwa menggunakan behel atau kawat gigi tidak hanya
untuk memperindah penampilan saja, namun juga berguna untuk kesehatan. Manfaat
behel ternyata sangatlah penting. Terbukti dengan adanya salah satu cabang ilmu
kedokteran gigi yang khusus mempelajari hal ini. Cabang ilmu itu biasa disebut
dengan ortodonsi.
“Ortodonsi
adalah jenis ilmu untuk mengatur kondisi gigi, estetika gigi, keindahan gigi,
keseimbangan gigi, dan keseimbangan oklusi,” urai pria yang akrab disapa Dokter
Eddy ini. “Namun biasanya istilah ortodonsi disebut dengan perawatan kawat gigi.”
Ia
memberikan satu lagi bukti penting manfaat behel. Ternyata di luar negeri
pemerintah menanggung biaya untuk perawatan kawat gigi dengan memberikan
asuransi.
“Mereka
biasanya melakukan perawatan kawat sejak usia dini sehingga pada saat dewasa
giginya tumbuh teratur. Kita jarang sekali melihat orang luar negeri itu
giginya tidak teratur karena dari kecil sudah dirawat,” urainya.
Namun
di Indonesia, hal ini tidak dapat dilakukan karena tidak menjadi tanggungan
asuransi, menurutnya ini terjadi karena pemerintah di Indonesia tidak memandang
pemasangan behel sebagai bentuk pemeliharaan kesehatan, tetapi hanya untuk
estetika saja.
“Padahal
behel itu sangat penting untuk kesehatan gigi dan mulut, kalau gigi yang tidak
teratur itu sulit dibersihkan, nah itu bisa buat karang gigi menumpuk, sudah
itu giginya berlubang, gusi bengkak, dan napas jadi tidak enak,” ujar ayah dari
dua orang anak serius.
Untuk
Kesehatan
Behel
terdiri dari beberapa jenis tergantung dari bahannya.Ada behel yang terbuat
dari logam, keramik, dan emas.Namun yang terpopuler di masyarakat adalah behel
yang terbuat dari logam dan keramik.Behel yang terbuat dari logam dan keramik
banyak diminati, terutama oleh kaum muda karena model yang estetik.Untuk behel logam,
biasanya banyak dipakai oleh wanita karena ragam warnanya yang variatif, sementara
behel berbahan keramik diminati oleh pria karena warnanya yang transparan,
sehingga tidak terlalu mencolok.
Selain
itu harga behel logam dan keramik ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau
dibandingkan behel yang terbuat dari emas. Behel transparan (keramik) ditawarkan
dengan harga kurang lebih Rp 10 juta, sedangkan untuk logam ditawarkan dengan
harga Rp 6 juta hingga Rp 7 juta, sudah termasuk dengan perawatannya
(penggantian kawat gigi selama dalam masa perawatan). Namun untuk setiap kunjungan
konsultasi dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 150 ribu.
Biasanya
waktu yang diperlukan untuk perawatan juga sangat bergantung pada kasusnya. Menurut
pria yang juga hobi olahraga ini, waktu yang diperlukan untuk perawatan pada
umumnya adalah satu tahun, namun jika kasusnya agak sulit biasanya membutuhkan
waktu hingga dua tahun. Idealnya dalam masa perawatan, konsultasi dan kunjungan
dilakukan sekali dalam dua minggu, akan tetapi untuk pasien luar kota bisa
sekali sebulan ataupun sekali dalam dua bulan. Dalam setiap kunjungan perawatan
dilakukan selama 10 hingga 30 menit.
Enam
Kaidah
Pria
kelahiran Parepare, 28 juni 1972 ini juga menjelaskan tentang kondisi gigi yang
baik. Menurutnya, ada enam kaidah yang harus dipenuhi untuk memenuhi standar
kondisi gigi yang baik. Di antaranya adalah pertemuan gigi taring dan geraham
atas dan bawah, tidak ada gigi yang terputar, tidak ada gigi yang bercelah.
Hubungan antara gigi atas dan bawah tidak terlalu dalam. Gigi atas dan bawah
tidak boleh berjarak.
“Dalam
perawatan kawat gigi, semua kaidah harus terpenuhi, itulah hasil yang harus
dicapai,” pesannya
Oleh
karena itu, ia menyarankan kepada pengguna behel agar memasang behel hanya
kepada orang yang benar-benar kompeten atau yang punya pengetahuan tentang hal
tersebut agar hasil yang didapatkan maksimal.
Namun
ketakutan orang akan rasa sakit yang dialami saat penggunaan behel menjadi
hambatan utama seseorang untuk tidak menggunakannya. Padahal, menurut Eddy, ada
aturan yang berlaku untuk spesialis, bahwa tidak boleh ada rasa sakit yang
dialami oleh pasien, baik pada saat pemasangan maupun pada saat proses
perawatannya.
“Jadi
keliru kalau ada orang pasang behel terus sakit, kalau orang kompeten yang
kerja tidak boleh ada rasa sakit yang dialami oleh pasien,” tegasnya.
Bawa
kepada Ahlinya
Dalam
pandangannya, saat ini banyak orang yang membuka jasa pemasangan behel namun
tidak ahli dibidang itu sehingga menimbulkan efek yang tidak baik.Beberapa efek
yang dapat ditimbulkan di antaranya gigi menjadi lebih kuning dan tampak tidak
sehat. Hal ini bisa juga disebabkan oleh penggunaan lem dan bahan logam yang
tidak berkualitas, atau juga cara pemasangan yang tidak memenuhi kaidah
pemasangan behel.
Menurutnya,
untuk memasang behel, setiap gigi yang akan dipasangi behel berbeda ukurannya,
tinggi, rendah ataupun kemiringan posisinya. Namun bagi yang tidak
mengetahuinya, akan memasang behel dengan cara yang tidak benar. Bahkan, sebelum
pemasangan behel dilakukan, perawatan telah dimulai dengan pembersihan karang
gigi, penambalan gigi yang berlubang, atau bahkan pencabutan sisa akar gigi
agar gigi dan mulut jadi lebih sehat. Semua tahapan yang dilakuakan berdasarkan
pada riset dan teori yang menggunakan alat-alat berteknologi tinggi dan
berstandar medis atau steril.
Suami
dari Prema Hapsari ini juga menjelaskan, lebih 50 persen yang menjadi pasiennya
adalah orang yang sudah pernah dirawat oleh orang yang tidak kompeten.Sehingga
menyebabkan kondisi gigi semakin rusak. Beberapa gejala yang mengindikasikan
seseorang harus mendapatkan perawatan kawat gigi adalah jika mulai mengunyah
hanya menggunakan satu bagian gigi saja, atau rahang agak sulit untuk dibuka
ataupun ditutup akibat dari penggunaan gigi yang tidak seimbang.
Eddy
juga mengimbau kepada masayarakat agar tidak menggunakan behel yang dijual di pasaran
dengan harga murah, karena behel tersebuat dibuat tidak berdasarkan riset
sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi yang semakin parah. Selain itu, ia
juga menyarankan kepada masyarakat agar selalu memeriksakan gigi karena menurutnya
lebih baik mencegah daripada mengobati. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment