INDUSTRI
MUSIK DAN STRUKTUR POLA BISNIS
![]() |
Foto: Istimewa |
Selain
melahirkan idola-idola penyanyi baru, ajang Indonesian Idol juga selalu
menghadirkan kejutan. Pada pengujung seleksi Indonesia Idol 2014 yang
ditayangkan RCTI, Jumat (31/1) malam, beberapa penyanyi yang diprediksi dapat
melaju hingga babak selanjutnya ternyata tereliminasi.
Penyanyi-penyanyi
tersebut di antaranya adalah Riska Afrilia yang video aksinya di Youtube
ditonton 1,7 juta lebih viewers atau penonton. Sewaktu babak audisi di Bandung,
penyanyi yang membawakan lagu ciptaannya sendiri, Tak Lagi Galau tersebut juga sempat
memukau para juri serta menuai pujian. Begitu pula dengan Indah Nevertari yang
sering dikaitkan kemiripannya dengan jawara X Factor Indonesia, Fatin Shidqia
Lubis lantaran bersuara unik dan memakai jilbab. Di Youtube sendiri pun,
videonya pun ditonton lebih 700 ribu viewers.
Dalam
babak eliminasi tersebut, tiga juri menyalakan lampu merah untuk Riska, di
antaranya Ahmad Dhani, Titi DJ, dan Anang Hermansyah, sementara yang menyalakan
lampu hijau hanya Tantri ‘Kotak’. Memang, untuk lolos ke babak selanjutnya,
peserta minimal harus mendapatkan tiga lampu hijau.
Sebagai
salah satu kandidat penyanyi yang diunggulkan dan memiliki paling banyak
penggemar di dunia maya dalam babak audisi, tak lolosnya Riska menuai beragam
tanggapan di fans page Indonesian Idol di Facebook. Tak kurang 1.496 tanggapan
yang rata-rata berisi kekecewaan atas gagalnya penyanyi kelahiran Garut, 22 April 1992 ini.
Salah
satu akun di Facebook atas nama Yoss Setyawan, mengungkapkan kekecewaannya
dengan menulis komentar:
“Wah... gua pikir minimal Riska masuk grand final,
tapi ternyata selera juri beda dengan selera Indonesia, so... harusnya acaranya
diganti menjadi juri Idol. Tapi meskipun tidak lolos Riska sudah menjadi idola
dan tetap bersinar.”
Terkait
pro dan kontra atas pilihan juri di ajang Indonesian Idol 2014 ini, penulis dan
pemerhati bisnis-sosial sekaligus penikmat musik, Khiva Amanda saat
dikonfirmasi via telepon seluler di Jakarta seusai tayangan babak eliminasi,
mengatakan bahwa program musik TV seperti Indonesian Idol adalah salah satu
acara yang memiliki daya tarik pemirsa paling tinggi serupa di tempat asalnya,
Amerika Serikat.
“Saya
kira, masyarakat atau pemirsa TV kita harus bijaksana menyikapi keputusan yang
kadang-kadang dianggap kontroversial. Pasalnya, acara ini kan tidak terlepas
dari unsur atau faktor ‘X’ seperti bisnis dan lain-lain, sehingga ada beberapa
idealisme yang mesti disingkirkan,” ungkapnya.
Ketika
didesak faktor-faktor yang dimaksud, Khiva tak menjelaskan secara gamblang
tetapi ia hanya menjelaskan bahwa acara seperti ini sudah terstruktur dan
memiliki patron atau pola yang tidak bisa diganggu-gugat. Dicontohkan, mengapa
dalam setiap penyelenggaraan Indonesian Idol senantiasa memasukkan juri-juri
yang berbeda, karena memang ada pola yang hendak disasar.
“Ya,
kenapa harus Tantri ‘Kotak’ yang jadi juri, karena mungkin Indonesian Idol kali
ini ingin melahirkan penyanyi idola dengan genre rock. Kenapa tahun sebelumnya
Agnes Monica, ya karena pihak produser dari Fremantle ingin melahirkan penyanyi
dengan genre hip-hop misalnya. Nah, ini hanya sebagian kecil dari industri
musik yang mesti kita pahami,” bebernya.
Menyoal
Riska yang telah memiliki banyak penggemar seperti video tayang babak audisinya
di Youtube yang telah ditonton lebih 1,7 juta viewers, Khiva menegaskan bahwa
hal tersebut tidak berpengaruh dan tidak menjadi patokan jika hal tersebut di
luar pola dari apa yang telah dirancang
sebelumnya oleh pihak produser.
“Di
sini saya tidak bicara kompetensi seorang penyanyi, ya? Tetapi, seperti yang
saya katakan tadi, acara harus merujuk kepada rancangan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh pihak produser. Acara babak eliminasi ini kan sudah dilakukan
bahkan sebelum tayang perdana babak audisi di stasiun TV. Jadi, meskipun
misalnya seorang penyanyi memiliki viewers 10 juta orang di Youtube pun, hal
itu sudah tidak berpengaruh lagi,” paparnya.
Kendati
demikian, Khiva menyarankan untuk penyanyi pemula yang tidak berhasil di
ajang-ajang pencarian bakat seperti ini, sebaiknya memilih cara lain seperti
menjalin kerja sama dengan produser musik.
“Ya,
apalagi Riska sendiri sudah punya modal penggemar dari berbagai daerah di Tanah
Air. Video tayangnya di Youtube pun terbilang fenomenal, jadi ini modal dia
untuk maju di industri musik,” tandas Khiva. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment