UNTUNG
ATAU BUNTUNG?
![]() |
Foto: Dok KATA HATIKU |
Istilah
side job kini semakin populer, jika dulu orang cukup senang mendapatkan satu
pekerjaan, sekarang lain ceritanya. Dengan semakin banyaknya populasi manusia
yang haus akan kerja sampingan, maka side job dianggap lumrah. Benarkah
pekerjaan sampingan ini bikin untung, atau malah sebaliknya bikin buntung?
Krisis
global kian memperburuk perekonomian dunia, bila Anda rajin menyaksikan atau
membaca berita mengenai topik terkait, tentu rasa ciut seakan memeluk selusur
nyali Anda. Belum lagi biaya hidup yang tidak kunjung menunjukkan aura
bersahabat, mungkin itulah salah satu mengapa orang semakin memburu pekerjaan
sampingan demi pemasukan tambahan. Nah, sebagai smart-officer yang modern, tentu
Anda semua tidak mau ketinggalan ikut mencari-cari profesi sampingan, yang
siapa tahu malah akan memberikan manfaat lebih luas dibandingkan pekerjaan
utama Anda.
Lalu
bagi sebagian orang memiliki side job bukan hanya sebab perkara uang saja, melainkan
disebabkan field job dari pekerjaan sampingan tersebut menjadi amat menggiurkan
lantaran bidang kerjanya menantang plus suasana kerja yang sama sekali berbeda.
Akan tetapi sangat disayangkan, umumnya perusahaan tidak menyetujui bila sang
karyawan memiliki pekerjaan sampingan tersebut, ini tak hanya terjadi di
Indonesia saja, di luar negeri pun demikian. Sederhana saja alasan mereka ialah
tak mau fokus karyawan terbelah dua, dengan begitu ujung-ujungnya bisa
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Sebenarnya asalkan Anda pandai bermain
cantik dan mengerti akan rambu-rambu side job, sah-sah saja untuk dilakukan.
Nah,
sebelum memulai mencari atau menerima tawaran side job, ada beberapa hal yang
perlu Anda pertimbangkan terlebih dahulu. Kali ini akan diuraikan mengenai
aturan-aturan yang harus Anda jalani, agar pekerjaan utama dan pekerjaan
saingan tidak saling tabrak kemudian malah jadi menyulitkan diri Anda nantinya.
Aturan
Perusahaan
Sebelum
mulai mengetik website lowongan kerja dan browsing info job vacancy di
dalamnya, lebih baik Anda ketahui dengan baik terlebih dahulu mengenai
kebijakan perusahaan di tempat Anda bekerja sekarang. Karena beberapa
perusahaan melarang keras setiap pegawainya memiliki pekerjaan sampingan, yang
melibatkan kontrak tertentu dengan perusahaan lain. Bahkan di
perusahaan-perusahaan tertentu, berbisnis kecil-kecilan saja pun tidak
diperbolehkan, misalnya bagi para wanita yang hobi bisnis mengkreditkan
produk-produk khas wanita, atau bahkan menjual camilan kue-kue kering pun tidak
diizinkan. Dan tak menutup kemungkinan perusahaan akan memberikan sanksi keras
pada karyawan yang tertangkap basah. Selain kondisi di atas, perusahaan pun tak
akan berbangga diri jika tahu Anda ternyata melakukan side job di perusahaan
lain, apalagi jika jelas-jelas company tersebut ialah kompetitornya. Peringatan
keras tentu akan dengan mudah dijatuhkan pada diri Anda, atau yang lebih parah
mungkin Anda akan dipecat dengan tidak hormat. Jangan sampai jadi seperti ini,
reputasi Anda bisa tamat dalam waktu sesaat saja.
Misalnya
seperti ini, Anda adalah seorang marketing asuransi di sebuah perusahan X, lalu
iseng-iseng Anda menerima tawaran menjadi agen freelance di perusahaan asuransi
serupa dengan produk yang sama, nah kondisi macam inilah yang dilarang. Namun
jika masalah memiliki pekerjaan sampingan tak tertulis pada kontrak kerja Anda,
Anda boleh mulai memikirkan untuk mencari pekerjaan sampingan. Akan tetapi
sebelum melakukan itu, minta izin terlebih dahulu pada HRD tentu saja.
Mengatur
Waktu
Mempunyai
pekerjaan sampingan berarti waktu dan konsentrasi Anda akan terpecah dua.
Bekerja di dua tempat atau pekerjaan berbeda, membutuhkan perencanaan yang
matang agar keduanya bisa berjalan beriringan dan tak saling berbenturan. Untuk
itu, ada beberapa hal yang perlu Anda pertanyakan seperti bagaimana waktu
kerjanya, apakah bisa dikerjakan setelah jam produktif kantor usai atau bahkan
di sela-sela jam makan siang, serta apa saja konsekuensinya? Hal-hal tersebut
harus bisa Anda identifikasikan sejak awal. Di sini Anda diwajibkan untuk
cerdas memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, kerjakanlah tugas-tugas utama Anda
pada jam kantor. Side job yang legal adalah yang tidak mengganggu pekerjaan di
kantor dan sebisa mungkin dilakukan di luar waktu jam kerja resmi. Meski hanya
side job saja, tetapi jangan anggap remeh bila dikerjakan dengan serius, siapa
tahu Anda bisa menjadi bintang di bidang kerja tersebut. Untuk itu Anda pun
mesti mampu memenuhi target pekerjaan yang telah ditentukan.
Sebaiknya,
carilah side job yang tidak mempunyai target cukup ketat, yang menguras energi
dan pikiran Anda sehingga konsentrasi Anda bekerja tidak terganggu. Misalnya
disebabkan semalaman begadang menyelesaikan target pekerjaan sampingan,
keesokan paginya Anda bangun tanpa stamina yang segar dan mengantuk, lihatkan
akibatnya pekerjaan utama jadi terabaikan. Bila terus-menerus berlangsung,
bukan tidak mungkin surat peringatan melayang mampir ke atas meja kerja Anda.
Tetapkan
Tujuan
Tahu
apa tujuan Anda, sebelum Anda mencari atau menerima tawaran side job, Anda
harus terlebih dahulu mengetahui tujuan Anda. Misalnya, ingin menebalkan
penghasilan, atau mengembangkan hobi dan keterampilan dengan memanfaatkan waktu
luang. Apapun tujuan Anda, sebenarnya tak masalah, asalkan Anda melakoninya
dengan serius. Ingat, walaupun pekerjaan sampingan, tetap saja membutuhkan
perhatian dan kecintaan agar hasilnya maksimal.
Prioritas
Pekerjaan Utama
Posisikan
pekerjaan sampingan di urutan kedua setelah pekerjaan utama Anda sebenarnya.
Karena Anda mempunyai tanggung jawab penuh dalam menyelesaikan tanggung jawab
utama di perusahaan tempat Anda bekerja full time. Ketika terjadi benturan,
idealnya Anda mesti mementingkan pekerjaan utama Anda. Sikap konsekuen sangat
dibutuhkan di sini. Jika Anda mengerjakan tugas side job Anda di kantor dengan
menggunakan fasilitas kantor dan pada jam kantor, itu artinya Anda secara tidak
sadar telah mengurangi integritas Anda pada perusahaan. Bila kaitannya pada
proyek yang lebih besar, sehingga side job Anda sementara waktu harus mendapat
perhatian lebih, maka jalan tengah yang bisa Anda lakukan adalah mengambil cuti
untuk menyelesaikannya. Setelah itu Anda pun bisa bekerja kembali seperti
biasa.
Income
Side Job
Anda
harus cermat berhitung mengenai manfaat side job yang akan Anda lakukan.
Hitung-hitungannya mesti jelas. Jika Anda ingin mendapat uang lebih banyak,
Anda harus memastikan bahwa Anda jelas untung. Begitu juga kalau tujuannya
untuk mengembangkan diri, harus bisa dipastikan bahwa Anda memang memiliki
kesempatan untuk berkembang. Kalau dari kalkulasi hitungan tersebut tujuan Anda
sulit dicapai, sebaiknya kembali pertimbangkan penawaran side job. Untuk apa
memiliki pekerjaan sampingan, jika malah membuat Anda keok di tengah jalan, dan
di akhir usaha justru hanya rasa letih yang Anda terima. Misalnya, bila Anda
berharap mendapatkan pekerjaan sampingan dengan upah jutaan, tetapi karena
terlampau letih dalam mengerjakan si side job tersebut, Anda justru malah akan
sakit-sakitan lalu mesti masuk rumah sakit, jerih payah Anda pun malah
berbuntut impas.
Ukur
kemampuan Anda, jangan karena ngoyo ingin kejar setoran, tanpa memperhitungkan
kualitas kesehatan, Anda terima saja semuanya. Bersikaplah realistis, bila
memang sepertinya tak ada banyak waktu dan tenaga, ya tidak usah dipaksakan.
Buat apa memiliki pekerjaan sampingan bila malah membuat Anda tidak dapat
menikmati hidup, dan yang paling parah ialah menyebabkan Anda tidak mampu
menjaga komitmen awal pada perusahaan yang telah menerima Anda sebagai karyawan
tetap full time. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment