PENGANAN
KHAS MAKASSAR YANG DIGEMARI PENDATANG
![]() |
Foto: Effendy Wongso |
Tak kenal
maka tak sayang, tak sayang berarti tak cinta. Artinya, jika ada “pendatang”
dari luar Makassar yang tak singgah ke tempat muasal lahirnya ikon penganan
khas Kota Anging Mammiri ini, pisang ijo, berarti ia memang belum benar-benar
“singgah” di Makassar.
Itulah
perumpamaan yang tepat ditujukan buat Rumah Makan (RM) Bravo, di mana dari tempat
inilah lahir penganan “fenomenal” yang sekaligus menjadi ikon penganan kebanggaan
Kota Makassar, Pisang Ijo Bravo.
Pisang
Ijo Bravo dibuat dari satu buah pisang raja yang matang, dan dibalut tepung
kenyal berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras. Aroma wangi daun pandan
merupakan salah satu kelebihan mengapa penganan ini demikian disukai oleh
masyarakat, khususnya bagi pendatang dari Jakarta.
“Pisang
Ijo biasanya dicampur dengan es serut yang disiram dengan sirup merah yang
terbuat dari gula murni,” jelas Indrawati (64), chef sekaligus staf ahli
kuliner yang telah mengabdi di Rumah Makan Bravo sejak 1980-an.
Ia
menjelaskan, selain bahan-bahan dasar tadi, Pisang Ijo Bravo juga disajikan
bersama sumsum atau bubur yang terbuat dari santan kelapa dan susu kental.
“Dulu kami memakai santan dari buah kelapa, tetapi karena buah kelapa (santan)
cepat basi, maka sekarang kami menggantinya dengan santan Kara yang lebih
awet,” terang Indrawati.
Lebih
lanjut ia menjelaskan, popularitas Pisang Ijo Bravo tidak lepas dari rasanya
yang legit, kenyal, dan manis alami. “Bahan-bahannya kami peroleh semuanya dari
dari sini (Makassar), tapi kami olah sendiri secara tradisional. Kami tidak
menggunakan bahan pengawet, pemanisnya, juga sirupnya, semuanya berasal dari
gula murni. Jadi kami tidak menggunakan ‘sari manis’ (pemanis buatan),” papar
Indrawati.
Meski
sudah populer di kalangan artis ibu kota dan pejabat-pejabat pemerintah di
Jakarta, namun RM Bravo belum membuka cabang di Makassar maupun di daerah lain.
“Kami masih konsentrasi menjaga kualitas penganan RM Bravo, sehingga belum
‘kepikiran’ untuk membuka cabang. Tapi meski hanya di sini, tapi kadang-kadang
kami kewalahan melayani pemesanan pelanggan dari luar daerah. Kebanyakan dari
Jakarta, namun selain itu pendatang dari Papua, Surabaya, Semarang, dan daerah-daerah
lain seperti Kalimantan juga memesan Pisang Ijo Bravo,” ungkap Indrawati.
Ditambahkan,
sehari RM Bravo menghabiskan bahan pisang sebanyak 50 tandan, dan terjual
sebanyak 300 hingga 500 paket Pisang Ijo Bravo. “Kalau bulan
Ramadan, pelanggan membeludak. Biasanya kami menghabiskan seratus tandan pisang
raja, dan terjual kurang lebih seribu paket Pisang Ijo Bravo,” ujar Indrawati.
Dengan
harga per paket yang cukup murah, Rp 15 ribu, membuat penganan ini laris manis
dijadikan ‘oleh-oleh’ para pendatang dari luar Makassar. Kendati demikian, selain
Pisang Ijo Bravo yang menjadi makanan andalan rumah makan yang terletak di Jalan
Andalas No 154, Makassar ini, beberapa jenis hidangan untuk bersantap siang
atau malam juga tersedia di sini. Sebut saja Nasi Campur, Sup Rawon, Soto Ayam,
dan beberapa penganan lainnya seperti Jalangkote, Es Pallubutung, Lumpia, dan
lain-lain. (blogkatahatiku.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment