maka membahanalah
maharana
mawadah merana diterpa
bencana
Manusia menjazam zaman
Adakah selenggang asa
pada batas?
Seketika aku menggeleng
sebab kilau jauhar
cuma tinggal kenangan
berdebu
Bao Ling
Elegi Maharana
Bersama Shang Weng, Fa
Mulan baru saja berhasil memukul mundur pasukan Han yang menyemut di sebelah
utara perbatasan Mongolia, di daerah gigir Sungai Onon. Mulanya,
prajurit-prajurit Yuan dari Divisi Infanteri sudah tidak sanggup membendung
kekuatan musuh yang terus membengkak. Untung bala bantuan dari Ibukota Da-du
datang meskipun telat seminggu. Berkat kecerdikannya pula, Fa Mulan berhasil
mengelabui musuh dengan taktik kamuflasenya. Kuda-kuda tanpa penunggang
berjumlah ratusan ribu dengan prajurit-prajurit Divisi Kavaleri Danuh di depan
membentuk pagar betis, telah menakuti pihak musuh. Taktik okhlosofobia yang
jitu. Pasukan pemberontak Han mundur, menyangka Fa Mulan telah membentengi Tung
Shao dengan jutaan prajurit Yuan.
Sebelumnya, kurang lebih
lima bulan lalu, di sebelah selatan dekat perbatasan Tembok Besar, prajurit-prajurit
Divisi Kavaleri Danuh sudah dilumpuhkan oleh pemberontak Han pimpinan Han Chen
Tjing. Mendengar kabar tersebut dari seorang prajurit intelijen, Fa Mulan
nyaris berputus asa kala itu. Sama sekali tidak menyangka kekuatan raksasa prajurit
Divisi Kavaleri Danuh dapat takluk dengan mudah. Tentu ada kekuatan tersembunyi
pasukan pemberontak Han yang tidak diketahui para jenderal pakar stategi perang
Yuan.
Mereka kecolongan!
Ia menggeram. Ia sendiri
sebetulnya sudah kewalahan menghadapi pasukan Han yang dipimpin Shan-Yu di kaki
bukit Tung Shao, sebuah daerah perbukitan yang ditimbuni salju setiap menjelang
musim gugur. Selain karena hanya memiliki jumlah prajurit yang sedikit, daerah
di sebelah utara perbatasan Mongolia itu sama sekali tidak terkawal oleh
prajurit dari Divisi Kavaleri Danuh, yang termasuk dalam jajaran pasukan elit
Yuan. Di bukit-bukit Tung Shao hanya terlihat barak-barak prajurit Divisi
Infanteri yang tidak terlalu tangguh. Menyadari hal itu, ia segera mengambil
inisiatif melalui Shang Weng untuk meminta pusat militer di Ibukota Da-du
mengirimkan prajurit elit guna melapisi zona tempur Tung Shao.
Jenderal Gau Ming di
Ibukota Da-du mulanya menolak permintaan pimpinan Kamp Utara itu. Alasannya,
daerah selatan perbatasan Tembok Besar lebih memerlukan kehadiran
prajurit-prajurit elit tersebut. Dengan dimutasikannya beberapa ribu prajurit
dari daerah perbatasan itu, maka kekuatan yang diprakirakan dapat membendung
gempuran pasukan pemberontak Han akan kewalahan.
Satu bulan kawat yang
dikirimkannya melalui Bao Ling, Prajurit Kurir gesit berwushu tinggi mengambang
tanpa balas. Rupanya jenderal pakar strategi perang itu tidak menyetujui
permintaannya. Namun pada bulan kedua, setelah prajurit-prajurit Yuan mulai kewalahan,
maka dikirimlah bala bantuan para prajurit elit tersebut. Bukan mutasi dari medan
pertempuran di perbatasan Tembok Besar. Tetapi langsung dari Ibukota Da-du dengan
risiko kekuatan tempur di Ibukota Da-du berkurang!
Jenderal Gau Ming sama
sekali tidak menyangka pasukan pemberontak Han akan menyerang dari arah
belakang melalui gigir Sungai Onon. Pasukan pemberontak Han pasti memiliki
penasehat militer yang berotak cemerlang, pikirnya. Berlapis-lapis prajurit
dari Divisi Kavaleri Danuh dapat tumbang hanya dalam tempo enam bulan. Sesuatu
hal yang rasanya muskil bagi pemberontakan rakyat jelata pimpinan Han Chen
Tjing yang, tidak memiliki fasilitas memadai untuk membentuk militer handal.
Para pakar strategi
perang Yuan memang tidak menyadari hal sepele tersebut. Fa Mulan sejak jauh-jauh
hari telah menyadari kalau hal sepele itu dapat mendatangkan masalah besar. Hal
itu terbukti ketika pasukan pemberontak Han perlahan-lahan telah menapak masuk
ke wilayah kekuasaan Yuan.
Dan ketika permintaannya
untuk menambah lapisan kekuatan di zona tempur utara tidak dipenuhi, bersama
Shang Weng ia kembali mengambil inisiatif menghadang laju pasukan pemberontak
Han yang mulai merayap ke Tung Shao.
Dipimpin Langsung oleh
Shan-Yu di barisan depan, pasukan pemberontak Han mulai menduduki dusun-dusun
pinggir hutan bukit. Mereka berhasil merebut seperempat daerah terpencil di
wilayah kekuasaan Yuan. Menduduki lumbung padi. Dan beberapa dusun dijadikan
sebagai markas dan pusat logistik militer.
Beberapa ribu pasukan
pemberontak Han yang berhasil sampai di zona tempur dijebak oleh Fa Mulan ke
dalam rimba salju. Jalur-jalur penting penitian pun telah dihancurkan oleh Fa
Mulan dan pasukannya. Ribuan pasukan lapis pemberontak yang menyusul dari belakang
ditimbun dengan longsoran salju dari puncak bukit melalui serangkaian ledakan
dinamit.
Shan-Yu geram luar
biasa.
Ia tidak menyangka akan
mendapat perlawanan yang cukup sengit oleh para prajurit wamil berbau kencur
seperti Fa Mulan. Tung Shao yang merupakan jalan pintas menuju Ibukota Da-du
telah diblokir oleh gadis mantan wamil Fa Mulan. Suatu hal yang sama sekali jauh
dari rencananya. Ia gagal mengaplikasikan strateginya yang taktis itu. Tiga bulan
pasukannya tertahan di bawah bukit. Sementara di daerah selatan perbatasan Tembok
Besar, pasukan pemberontak Han yang dipimpin langsung oleh Han Chen Tjing malah
sudah berhasil sedikit demi sedikit melewati Tembok Besar yang angker!
Tiga bulan pasukannya
hanya meladeni prajurit dari Divisi Infanteri pimpinan Shang Weng yang mulai turun
dari bukit, dan bertempur konvensional di dusun-dusun. Pada minggu terakhir
dari tiga bulan pertempuran itu, pasukannya berhasil memukul mundur Shang Weng
yang kabur kembali ke atas bukit. Itu pun berkat bantuan pasukan yang dikirim
oleh Han Chen Tjing dari perbatasan selatan Tembok Besar.
Pada bulan keempat,
pasukan pemberontak Han seperti tidak dapat dibendung lagi. Tiga ratus ribu pasukan
pemberontak Han sudah menyemuti daerah bukit. Fa Mulan terdesak mundur sampai
tiga puluh mil mendekati perbatasan Ibukota Da-du. Tung Shao hampir pasti akan
direbut oleh Shan-Yu. Fa Mulan tidak dapat berbuat apa-apa lagi setelah persediaan
dinamit sudah habis. Sementara bala bantuan dari Ibukota Da-du belum kunjung
tiba. Ia gamang. Dan berpikir keras untuk mencari taktik lain agar dapat
menghalau pasukan Shan-Yu yang mulai memasuki Tung Shao.
Shang Weng pulang
kembali ke barak Kamp Utara ketika ia kehilangan sebagian besar prajuritnya. Ia
sendiri terluka parah. Sementara itu Fa Mulan sudah nyaris berputus asa.
Pasukan pemberontak Han kian hari bertambah banyak. Mereka memiliki persediaan
logistik yang seolah tidak ada habis-habisnya. Suplai beras dan makanan mereka
terus berjalan lancar dipasok dari dusun-dusun yang mereka rebut serta duduki
empat bulan lalu. Dari pihak intelijen Yuan, ia mendengar kabar kalau tumpukan
persediaan logistik militer pasukan pemberontak Han itu merupakan hasil korupsi
dan curian Shan-Yu sekian tahun selama menjadi wedana di Yunan, salah satu
lumbung padi terbesar di Tionggoan.
Beberapa hari kemudian
Bao Ling datang menyampaikan kawat balasan yang dikirimkan oleh Jenderal Gau
Ming. Ia menyetujui permintaan Kamp Utara untuk membentengi Tung Shao dari
serbuan pasukan pemberontak Han dengan prajurit-prajurit dari Divisi Kavaleri
Danuh. Fa Mulan kini yang sepenuhnya mengatur komando kepemimpinan di zona tempur,
setelah Shang Weng terkapar dan dirawat di tenda Kamp Utara.
Ia gusar dan sedih.
Setelah sekian lama
terdesak, barulah ada tanggapan dari para jenderal di Ibukota Da-du. Setelah
segalanya sudah di ambang kehancuran!